Mengatasi Serangan Tomcat yang Berbahaya dan Beracun


Nama Am: Kumbang Rove Nama Saintifik : Staphylinidae (Insecta: Coleoptera: Staphylinidae) Nama Setempat: Semut Semai, Semut Kayap, Charlie dll Spesies: Ädâ sekitar 47 000 Spesies Habitat: Sawah padi dan padang sekolah.
Nama Am: Kumbang Rove
Nama Saintifik : Staphylinidae (Insecta: Coleoptera: Staphylinidae)
Nama Setempat: Semut Semai, Semut Kayap, Charlie dll
Spesies: Ädâ sekitar 47 000 Spesies
Habitat: Sawah padi dan padang sekolah.

Nama hewan tomcat belakangan ini sangat populer dan menjadi topik perbincangan di mana-mana. Serangga ini mendadak terkenal setelah muncul berbagai berita tentang serangan tomcat di beberapa daerah. Sesungguhnya tomcat sendiri telah lama ada dan dikenal sejak dulu sebagai pemangsa wereng. Bila saat musim hujan tiba, saat jumlah wereng mulai meningkat, secara otomatis populasi hewan dengan julukan tomcat ini juga akan meningkat. Karena sesuai dengan posisinya sebagai predator wereng dalam rantai populasi. Serangga unik ini diberi nama tomcat, konon dikarenakan bentuknya mirip pesawat tempur dari amerika yang berjuluk tomcat.

   Tomcat adalah serangga kecil yang perlu diwaspadai, nama latinnya adalah Paederus fasciatus. Pasalnya, binatang termasuk golongan kumbang ini meski tidak menyengat atau tidak menggigit, namun dapat mengeluarkan toksin atau racun bila bersentuhan dengan kulit manusia.

Tomcat disinyalir memiliki racun yang dikenali dengan nama “Aederin”: (C24 H43 09). Cairan ini dikatakan 12 kali lebih mematikan dari bisa ular kobra.

Racun tomcat bisa mencemar secara tidak langsung bila manusia bersentuhan dengan benda lain yang tercemar racun tomcat. Itu sebabnya serangga kecil ini harus diwaspadai. Meski beberapa sumber menyebutkan serangan tomcat beracun, namun sesungguhnya hewan ini tidaklah masuk dalam kategori hewan berbahaya apalagi sampai menimbulkan kematian. Asal tau cara mengatasi tomcat, yaitu dengan menghindari kontak yang bisa membuat hewan tersebut mengeluarkan racunnya. Karena hal yang perlu diwaspadai dari tomcat adalah cairan beracunnya.

Toksin atau yang biasa dikenal dengan racun pada hewan tomcat memang akan menimbulkan reaksi alergi pada manusia, namun efeknya berbeda-beda seperti hanya akan menimbulkan bentol pada kulit, kulit gatal, rasa panas seperti melepuh atau layaknya terkena luka bakar, keluarnya cairan atau juga efek yang lebih fatal, karena bergantung pada kondisi setiap orang.

berikut ini ada beberapa tips untuk mengatasi serangan tomcat, semoga bisa dijadikan panduan 
:
- Tomcat sangat senang dengan terang cahaya lampu, sebaiknya bila malam hari minimalkan penggunaan lampu agar tidak mengundang tomcat.
- Untuk membasmi tomcat dapat dengan cara semprotkan aerosol atau pestisida organik dari campuran laos, sereh dan daun mamba. 
- Bila bersentuhan dengan hewan tomcat , cukup untuk membersihkan bagian tubuh yang tersengat dengan air dan sabun. Hal ini dilakukan untuk menetralisir racun. Bila ada binatang apapun yang hinggap di kulit, usahakan jangan mematikannya di tubuh.
- Setelahnya dibersihkan kompres bagian yang terkena serangan hewan tomcat ini dengan menggunakan air dingin.
- Jika ruam pada kulit mulai terlihat, Anda dapat menggunakan bagian dalam dari lidah buaya. Hal ini dimaksudkan untuk meringankan gejala di daerah yang tersengat.
- Jika kulit mengalami kontak langsung dengan tomcat, kulit akan merasa terbakar yang kemudian timbul kemerahan pada kulit, bila dibiarkan, dalam beberapa hari di bagian tengah akan muncul nanah.
- Jangan menggaruk luka, karena racunnya dapat berpindah ke bagian lain kulit lewat cairan di luka.
- Apabila terjadi reaksi pada kulit, cuci dengan antiseptik ringan atau antibiotic neomycin sulfat 5%.
- Apabila infeksi berlanjut segera pergi kedokter. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ryan Permata Putri © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers