Learn From an Experience

Haiii bloggers Indonesia....:)


Udah lama banget nih gak nulis dan gak blogging, ada kali yah sekitar 4 bulanan. Dan bisa dibilang 4 bulan itu sama dengan satu semester. Berarti selama satu semester hidup gue fokus sama kuliah aja yah..? Gak berkutat sama hobi gue yang ini...yaampun putri....*tepok jidat dulu ah biar afdol*

Guys, ternyata gue punya buanyakkkk banget cerita dan pengalaman yang mau gue bagi ke kalian nih..Mulai dari pengalaman manis pahitnya gue berorganisasi, perjuangan persiapan untuk pergi ke salah satu negara maju di dunia sampe manis pahitnya gue dalam berpacaran...Iyuuuh kenapa ya kalo masalah itu pasti aja gak pernah lepas dari hidup pemuda pemudi yang sedang mencari dambatan hatinya....huahuahuahuahua :D *ketawa dulu lah biar gak galau...

Guys, beranjak memasuki semester tiga, gue merasa lebih tertantang dan merasa banyak perubahan yang terjadi di diri gue maupun di sekitar lingkungan gue dimana gue berada, gue lihat dan gue rasakan.  Gue mulai tertantang dengan yang namanya organisasi dan di cap sebagai mahasiswa kura-kura yaitu, “kuliah rapat – kuliah rapat”. Yap, gue mulai merasakan seperti anak jalanan yang berkeliaran di kampus seharian pagi sampe malam dan double judge yaitu seperti bang toyib juga gak pulang-pulang ke rumah atau ke kostan..

Gue merasakan have fun dan enjoy di organisasi pada event pertama. Event pertama yang gue jalanin itu adalah event besarnya kampus setiap tahun yaitu “Orientasi pendidikan” yang dilaksanakan selama tujuh hari dengan menghadapi 600 peserta dan gue punya job tiga rangkai yaitu bidang penulisan, marchendise dan sebagai mentor dari kelompok tujuh. Ditambah satu rangkai job lagi gue ngurusin bidang kehumasan di blog.

“Kerjaan apapun yang datang di gue, gue pasti lakuin dengan fun dan tanpa beban selama gak ada orang yang mempush gue berlebihan. Kerjaan yang bukan menjadi kerjaan gue tapi selama itu bisa gue handle kenapa enggak gue handle itu demi kelancaran acara itu. Gue bukan tipe orang yang mengeluh untuk mengerjakan pekerjaan orang lain selama kuping gue tidak mendengar keluhan tersebut dari orang lain. Apapun pekerjaan orang lain yang harusnya dia bertanggung jawab akan itu, toh kalaupun harus gw yang di andelin, kenapa enggak? Gue akan berusaha untuk mengerjakan itu tapi tidak dengan mendengar keluhan secara terus menerus tentang pekerjaan itu, gue pasti jadi bernegatif thingking dan secara perlahan akan mengungkit itu.”
Guys, perlu diketahui itu hanya rangkaian keluhan positif yang gue gambarin ke kalian. Keluhan itu bisa datang kapan saja, bisa datang karena faktor siapa saja dan apa saja. Dan yap, inilah berorganisasi, di organisasi gue bisa merasakan perpindahan masa yang begitu cepat dari manisnya cerita dan tingkah laku berubah menjadi sedemikian rupa pahitnya. Organisasi merupakan garis keras yang tepat banget buat lo merasakan realnya hidup. Organisasi merupakan langkah dasar lo untuk melangkah ke tahap realnya dunia kerja.

Di organisasi satu team bisa jadi musuh besar buat lo, segala kebencian datang secara mendesak mendorong perasaan lo. Itu yang membuat lo menjadi lebih professional dalam sikap, mental dan pekerjaan. Dengan syarat jika lo bisa melewati rintangan itu dan selalu berfikir positif terhadap segala sesuatu yang terlintas di mata lo.

Guys, betapa berharganya sebuah pengalaman pahit. Karena pengalaman pahit bisa menghantarkan kita ke sebuah tempat dimana kita akan lebih bijak dan profesional dalam segala hal. Senyum lebar akan terus mengembang di pipi lo disaat lo memikirkan hal gila itu, dimana lo  akan bernostalgia dengan semua perjuangan lo maupun ketika lo sudah berada di posisi atas. Lo akan tersenyum ketika melihat adik lo merasakan seperti itu, dan di dalam hati lo berkata, “dulu gue pernah merasakan pahitnya itu, ayo gue bantu lo buat berjuang bareng lagi melewati itu”. Ketika lo terus mengamalkan pelajaran itu ke generasi lo berikutnya dan terus melakukannya berkali-kali, gue gak membayangkan betapa bijaknya lo dalam menghadapi hidup ini.

Penyesalan itu selalu terjadi pada akhir cerita. Sebenarnya penyesalan itu gak selamanya buruk selagi kita masih bisa berpositif thingking dari hikmah yang didapat. Penyesalan akan terasa nyaman ketika lo menyesal dalam keadaan yang pas. Maksud pas disini adalah penyesalan yang terjadi pada pertengahan, dimana semuanya belum sepenuhnya berakhir. Lo masih bisa punya kesempatan untuk memperbaiki diri lo lebih baik lagi ketika penyesalan pertengahan itu terjadi. Lo masih bisa menunjukkan ke semua orang siapa elo sebenarnya, dorongan pun menjadi lebih kuat dan menggebu-gebu, karena dalam posisi ini orang disekitar lo masih welcome sama lo andai saja lo berfikir postif. Dengan faktor keterbukaan orang lain, disitu lah lo akan berusaha untuk merubah semuanya dan tidak mengulangi penyesalan itu untuk yang kedua kalinya.

Kesimpulan, “Ini adalah suatu siklus hidup yang terjadi real di dalam roda perjalanan sebuah organisasi. Buat gue semua organisasi itu sama saja, dimana-mana menebarkan kebencian. Tetapi inilah yang menjadi sebuah tantangan. Bagaimana lo bisa beradaptasi dan survive di lingkungan tersebut. Ini hanya balik pada sikap, sikap lo untuk selalu berfikir positif. Ketika masalah datang ke diri lo, ayo hadapilah ! Masalah tercipta untuk dihadapi dan di cari jalan solusinya bukan untuk dhihindari. Anggap saja orang-orang yang membencimu seperti butiran debu yang tidak ada guna dan mengeluarkan gonggongan suara Anjing yang tidak usah kau hiraukan pikiran jeleknya terhadap kamu. Lanjutkan sebuah perjalananmu yang baru menjadi titik belum berupa lingkaran besar yang sempurna. Guys, inget jangan ada kata menyerah dan ayo do the best !!!”

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ryan Permata Putri © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers