Sincerely

Salah satu bentuk penghargaan terhadap hidup kita adalah dengan menghargai hidup orang lain - Ryan Permata Putri - Jangan pernah meremehkan kemampuanmu. Jika kamu menyadari betapa kuatnya pikiranmu, kamu tak akan pernah berpikir tuk menyerah

Ryan Permata Putri

"ketika memandang sebuah potret ada menara menjulang sunyi, tembus dadaku hanya sekali terdengar jerit panjang seperti ada yang jatuh dari puncaknya setelah itu tak ada apa-apa selain bangkai-bangkai kataku yang menjelma puisi"

Ryan Permata Putri

"ada wajah di balik wajah bahkan di balik wajah mu ada beribu wajah yang mana wajah mu yang sungguh wajah mu? janganlah terpesona oleh itu oleh wajah yang lugu dan cantik itu dia bisa menipu dan membawa mu ke alam duka..."

Ryan Permata Putri

Numpang duduk diatas kereta Kereta rusak duduk tercungkang Emang sekarang kita baru berjumpa Dengan ini saya ucapkan selamat datang. Assalamualaikum bermula kata Sebagai pembuka awal bersua Sudah lama tak bertegur sapa Apa kabar sahabat semua nya?

Ryan Permata Putri

Melukis kabut tanpa dimensi Di berapa langkah tubuh singgah Seberapa jauh jejak sampai manusia lacak Hidup itu hidup Hidup tak di kata Menuai sepenggalah kata dengan memecah asa kemustakhilan Selaksa angan buta Larut di arus deras mimpiJauh menjauh Semakin jauh diri memandang hati Menilai diri semakin asing

Ryan Permata Putri

Kayuh lagi, Diantara pepohonan Sepedaku lelah? Seteguk air agar tenggorokan basah Kayuh lagi... Kayuh kehidupan Mengayuh puisi Mengayuh sepeda Puisi sepeda...

Masih berlanjut

0 komentar

Hey Blogger Indonesia yang ada di seluruh dunia..
Gue punya cerita yang menurut gue ini bisa bikin gue ketawa-ketawa mengingatnya *sampai sekarang*...
Hihihihi ciyusan loh..

Gue percaya di setiap aktivitas manusia itu sudah diatur skenarionya sama pencipta langit dan bumi ini (Allah SWT). Entah itu kegiatan yang menimbulkan kelucuan bahkan keparnoan yang tiada duga. Itu sudah merupakan rencana Allah kepada manusia. Dan sebagai umat muslim, gue harus mempercayai itu karena itu merupakan rukun iman yang terakhir kepada Qada dan Qadir.

Thats right :) Entah kenapa gue jadi bertanya-tanya tentang masalah ini makanya gue pengen sharing ke lo semua. Yah barangkali lo semua pernah ngerasain yang sama kaya gini. Beruntungnya gue bisa menemukan korban yang satu nasib dengan gue.

Problematika hidup itu pasti ada, seperti halnya apa yang gue rasakan sekarang...

Kenalin nama gue Putri. Semua temen deket gue biasa manggil gue dengan sebutan itu. Saking pasarannya gak sedikit orang yang bisa menghafal nama obralan itu dalam waktu satu jam. Upps, nama gue bisa dibilang obralan tapi sorry to say, gue bukan cewek tukang obral diri alias bukan cewek murahan !!

Weitsss santai Put :) *sambil ngelus dada*
Oh iya gue juga merupakan salah satu Mahasiswi Pariwisata di Jakarta program D4 scholarship. Banyak yang bilang berpendidikan dengan embel scholar**** itu enak yah kagak bayar. Atau pendapat lain yang gue denger "pinter dong dapet beasiswa".

Guys, dari satu paragraf diatas kita bisa ambil Inti kalimatnya seperti ini :
- Yang mereka tahu "beasiswa" itu gratis dan pasti akan ada uang yang dikasih dari beasiswa tersebut.
- Yang mereka tahu "beasiswa" itu cuma untuk orang khusus, kalau gak pinter atau gak yah gak mampu.

Gue sadar mereka beranggapan seperti itu karena mereka tahu informasi cuma satu kalimat, gak semuanya detail mereka tahu seluk beluk perjuangan gue buat dapetin itu. Alesan lain, karena gue gak pernah  mau membeberkan secara khusus tentang ini.

Mungkin juga untuk orang yang baru pertama kali kenal lo berceloteh, "Sumpeh lo? Kok bisa dapet beasiswa?"

Sadarilah guys, semua itu hanya pendapat. Pendapat itu harfiahnya memang terbagi dari sisi yang baik juga dari sisi yang buruk. Dan sudah hukum dan haknya bagi setiap manusia untuk melakukan pendapat. Terkadang manusia suka lalai dengan situasi keadaan yang ada. Semuanya menjadi serba salah ketika menerima pendapat baik, manusia menjadi merasa cepat puas. Ketika menerima pendapat buruk, manusia menjadi cepat menyerah.

Semua itu tergantung dari diri kita masing-masing. Bagaimana kita dapat mengontrol diri kita menjadi manusia yang imbang baiknya juga imbang buruknya. Jangan terlalu ingin menjadi yang paling baik atau juga jangan selalu menjadi yang paling buruk. Semua ada masanya. Masa dimana takdir baik mengikuti kita atau kah sebaliknya?

Gue sadar hidup gue ini sangat serba salah. Gue terlalu memikirkan pendapat orang yang tidak suka dengan gue. Dan gue selalu membesar-besarkan pujian orang yang diberikan buat gue. Inilah hidup yang tidak normal yang menimbulkan penyakit negative thinking. Gue sadar masalah yang harus gue hadapi adalah "Negative thinking".

Kok bisa? Percaya gak pendapat baik orang bisa menjadi boomerang buat kamu juga jika kamu membesar-besarkan itu. Yap barangkali jika






 

Ryan Permata Putri © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers