Dark Choco ala Jepang
Hello
bloggers, apa kabar? Lama gak posting artikel sebenernya satu tahun sebelumnya
gue sibuk buat mempersiapkan diri untuk persiapan sekolah dan kerja di jepang.
Dan sekarang udah empat bulan di jepang gue masih aja tetep sibuk. Kenapa?
Banyak banget yang harus gue jelasin dan kalo mau tau yuk jangan pernah bosen
baca artikel gue.
Jadi
gue ikut program dari salah satu perusahaan di Jakarta, ya gue sebut dia “senpai”.
Sudah berpengalaman memang, tapi awal dana harus mengeluarkan uang sebesar Rp.
100.000.000,-. Waw gila?? Pasti buat orang yang sangat sederhana kaya gue ini
bilang uang itu banyak sekali ya..
Yap
awalnya gue juga mikir itu banyak, tapi kalau ada kemauan pasti ada jalan lah. “There
is a will there is a way”, gue selalu berprinsip itu dalam meraih tujuan dan
cita-cita gue. Tapi anyway karena gue masih beasiswa di kampus gue di Jakarta,
gue pinjem uang sekitar 26juta ke kampus. Entah kapan gantinya gue masih belum
bisa ganti (ini nanti dijawab).
Awalnya
gue pikir gue bisa mengembalikan uang nyokap bokap gue dan uang pinjeman kampus
itu secepatnya. Tapi sesuai kenyataan ternyata enggak sama sekali. Agak sedikit
menyesal dengan iming iming bisa “hidup cukup” di jepang.
Here we goes, kenyataannya, bulan kedua gue di jepang gue baru dapet part time. Dan tiga bulan gue dapet gaji kehidupan untuk membayar sekolah bahasa jepang lagi (per 6 bulan) dan apartment (per 6 bulan) belum cukup banget. Gue memang bukan program beasiswa seperti beasiswa Monbukagakusho di Tokyo juga. Gue ikut program dimana itu di salurin dari perusahaan swasta. Jadi tahu sendiri kalo swasta pasti mengambil untung dan pasti saluran untuk beasiswanya kemungkinan kecil gak ada.
Agak sedikit menyesal karena gue gaksabar untuk pergi ke luar negeri atau ke jepang (negeri yang gue impikan). Andaikan pada waktu itu gue sabar kemungkinan besar mungkin gue akan bisa dapet beasiswa untuk sekolah di jepang. Secara yang dibutuhkan hanya bahasa jepang.
Karena nasi sudah menjadi bubur, akhirnya bubur ini gue akan lanjutin lagi dengan memberikan hiasan dressing di atasnya. Sama halnya kaya gue harus lanjutin hidup gue di sini. Gak boleh ada kata menyerah harus lanjutin perjuangan yang sudah ada di depan mata.
Berat
! Its true ! Udah gitu PAHIT BANGET ! Di umur gue yang bisa dibilang paling
muda diantara angkatan gue, 19 tahun ini. Gue sudah mulai mencoba bekerja keras
untuk mencari uang membayar sekolah sekitar 28 juta (per 6 bulan). Dan
apartment 9 juta (per 3 bulan). Tapi setelah 3 bulan gue bekerja disini sama
sekali belom bisa buat menutupi itu semua.
Secara
gaji gua di jepang cuma 9 juta per bulan. Dan bahkan bulan ini gue Cuma dapet 8
juta, sedih banget paling kecil dibanding temen temen :’(. Sebelumnya 100 juta
awal ikut program ini, sudah termasuk apartment sama sekolah. Dan sisanya untuk
biaya les bahasa jepang di Indonesia sama tiket, visa, dll.
Gue
sekarang lagi berusaha banget untuk mencari pekerjaan dua tempat di Tokyo
sekitar Edogawa-ku. Banyak hambatannya yang gue lalui sungguh. Pertama, waktu
sekolah gue yang siang yang membuat gue untuk mencari pekerjaan di malam hari
sangat sulit sekali. Kedua, bahasa jepang dan membaca kanji gue yang hancur
menjadi faktor utama yang berpengaruh dalam mencari pekerjaan. Entah kenapa gue
jadi males belajar disini, ANEH !!!
Faktor
ketiga, faktor sekolah yang tidak memperbolehkan kita untuk bekerja dua tempat.
Mereka khawatir kalau kita terlalu capek dan tidak fokus dengan pelajaran pada
saat disekolah. Memang sih itu sangat terbukti untuk gakusei (siswa) yang
terlalu fokus untuk part time tapi pada akhirnya tugas terbengkalai, nilai
ulangan jelek, kondisi kesehatan menurun yang membuat mereka jarang masuk
sekolah. Dan pada akhir resultnya, mereka TURUN KELAS karena terlalu banyak
tidur di kelas. Kasihan kan?
Jujur,
gue aja yang baru kerja satu tempat yang cuma 8 jam sehari itu capeknya
buanget. Gue dapet tempat kerja di hotel, namanya SHERATON MIYAKO HOTEL, TOKYO.
Itu cuapeknya luar biasa. Kalo bener-bener rame gitu gue bisa kali kerjain 10
kamar lebih, pulang nya cepet, karyawannya sedikit, dikejar waktu dan harus
kerja sempurna. Gue kerja sebagai houskeeping atau istilahnya bersi bersih
kamar gitu.
Kerja
disitu banyak hal lucu dan banyak banget pengalamannya. Kerjanya capek tapi
gajinya kecil plus orang orangnya begitu sempurna dalam bekerja dan on time
sekali dalam waktu. Beuh yang,,,,kerja disitu mesti di tahan-tahan gak betahnya
soalnya gue harus mengabdi disitu sampe satu tahun. Pihak kampus gue di
Indonesia sebut saja STP Sahid sudah bekerja sama kepada HOTEL SHERATON MIYAKO
itu untuk menjadi tempat untuk penilaian “training” gue pada semester 5.
Beratnya,
gue suspension atau istilahnya gue cuti dari sahid sampe semester 5, semester
setelahnya gue lanjutin belajar online disini. Itu rencananya tapi sampe
sekarang masih belom dilakukan karena kondisi kampus gue sekarang lagi
kacau-kacaunya, :’(
Ditambah
begitu beratnya untuk belajar bahasa jepang dan membiayai kehidupan sehari-hari
dijepang, ditambah pula bayar sekolah dan apartment di jepang. Belum biaya lain
seperti jalan-jalan sekolah, asuransi, keperluan sekolah, makan minum, dan
BAYAR HANDPHONE IPHONE.
Sungguh
rasanya hidup ini harus dijalanin dengan sangat tegar, karena gue enggak
sendiri sih untungnya masih ada temen-temen disini yang senasib sama gue.
Sangat tegarnya karena harus jauh dari orang tua dan ya tahu sendiri lah
bagaimana caranya mempertahankan hidup dengan bahasa yang masih standar abis.
Solusi
untuk temen-temen yang mau ke jepang, mending elo lancarin dulu deh baca kanji
sama basic speaking japanesenya beneran. Itu membuat lo mudah banget buat cari
kerjaan disini. Paling enggak bahasa jepangnya udah level N3. Serius deh gue !
Mencoba
sabar untuk pergi ke jepang, karena waktu itu gue pas mau pergi kesini, senpai
gue gakbilang maksimal harus N3. Bahkan N5 pun disuruh gak usah lulus juga gak
apa-apa. Bener-bener gak ada bayangan buat gue dan gak ada motivasi buat gue
untuk bisa bahasa jepang level N3. Dan envy-nya gue melihat kakak senior gue
yang bukan saluran dari senpai gue ini dia dalam setahun udah bisa mencapai N1.
Lo
tahu gimana kekuatan N1 itu sangat besar? Itu sama aja levelnya seperti orang
jepang asli. Bahkan orang jepang pun belum bisa begitu sempurnanya untuk meraih
itu.
Intinya
apapun yang terjadi, gak boleh menyerah. Hidup ini harus benar-benar
dilanjutkan ! Gue selalu berfikir, gue gak akan pulang ke Indonesia kalau belum
dapet hasil yang gue tujukan yaitu bisa
pulang keIndonesia untuk membangun perusahaan dan restoran di Indonesia.
Gue
juga punya tujuan untuk buka restoran Indonesia di jepang, tapi masih nunggu
banget dananya sama info gimana bisa bangun gedung disini. Pastinya mahal
banget bok. Banget deh ! Otak gue berfikir untuk melatih kemampuan bahasa
inggris dan bahasa jepang gue. Karena pekerjaan yang banyak dicari disini tuh
ya itu mengajar dengan bahasa jepang dan bahasa inggris.
Sebelum
itu gue pengen banget setelah lulus dari sekolah bahasa jepang, gue pengen
lanjutin ke sekolah TEKNIK di jepang. Gue pengen banget bisa ngebangun negara
Indonesia dengan kemampuan yang gue dapat di sekolah teknik itu. Gue masih
mencari info tentang itu, maklum masih baru banget.
Disini
kecanggihan jepang gue perhatiin gak bisa keitung berapa benda teknologi jepang
yang bisa nolongin gue dalam kehidupan sehari-hari. Siapa tahu gue bisa buat
jidohanbaiki ala jepang yang praktisnya banget, bisa ngeluarin uang kembalian
dengan recehan. Jarang kita lihat di Indonesia mesin minuman dan makanan
praktis ini. Ada lagi mesin fax yang hadir di mini stop kaya sevel, praktis
banget tinggal pake koin bisa service sendiri. Agak mahal tapi hidup praktis
dan maju seperti itu. Mesin atm yang menggunakan sensor anti maling, menabung
dan bisa pula cetak buku.
Kereta
disini pun canggihnya kebangetan, setiap menit ontime dan fasilitas di dalam
keretanya ada papan berjalan untuk melihat kemana tujuan kita. Lampu lalu
lintas untuk penyebrang sepedan dan pejalan kaki. Dan yang paling sering gue
lihat itu adalah mobil dan motornya. Design dan motornya itu canggihnya luar
biasa.
YaAllah,
semua impian aku ada di negeri ini yaAllah, yaitu negara Jepang. Aku hanya
berharap tolonglah tunjukkan kebasaran Mu yaAllah pada orang-orang yang
membutuhkan dan orang-orang yang selalu memohon kepadaMu setiap waktu pagi dam
malam. Berikanlah keridhoan dalam menjalankan amanah duniawai. Tolong berikanlah
selalu kesehatan dan kelancaran pada perkuliahan serta pekerjaan kami yaAllah. Semoga
cita-cita yang kami impikan di negara ini tercapai yaAllah. Segala harta hanya
titipan dan tolonglah jadikanlah kami orang yang selalu bersyukur. Amin yaRabal Alamin.
Langganan:
Postingan (Atom)