Foke - Nara Putra Betawi Janjikan Jakarta Maju nan Cantik
Banjir selain ditimbulkan oleh faktor alam, lebih
dominan karena ulah manusia. Lihat saja budaya di lingkungan kita sehari-hari.
Masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Itu membuat aliran sungai
tersumbat dan menimbulkan genangan yang tak pelak mengakibatkan banjir.
Jakarta yang dialiri 13 sungai mempunyai solusi
untuk mengatasi banjir. Di antaranya pembangunan banjir kanal timur dan banjir
kanal barat. Pembangunan dua kanal itu sesuai dengan rencana induk tahun 1973.
Namun seiring banyaknya permukiman di daerah hulu,
seperti di Puncak, Bogor, dan Depok, debit air pun sulit dibendung. Apalagi
jika dihadapkan dengan masalah banjir 5 tahunan. Jakarta bisa lumpuh, dan
seketika perekonomian merosot drastis.
Selain banjir, kemacetan lalu lintas Ibu Kota
menjadi fokus pasangan nomor urut satu ini. Menurut Foke, mengatasi kemacetan
di Jakarta adalah tantangan utama baginya dan cagub lainnya. Mengatasi macet
tidaklah instan. Harus berkoordinasi dengan banyak pihak. Untuk itu Pemprov DKI
Jakarta telah merangkul Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) agar dapat
memberikan masukan dan terobosan baru mengatasi kemacetan.
Dua putra Betawi ini melihat kedua masalah
tersebut adalah prioritas kerja mereka di kemudian hari apabila dipercaya warga
untuk memimpin Jakarta.
Dalam Pemilu Kada DKI Jakarta 2012, Foke - Nara
mendapat dukungan kuat dari Bang Yos yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur
DKI Jakarta selama dua periode (1997-2002, 2002-2007). Sejumlah organisasi
masyarakat Betawi dan ormas lainnya pun sudah menyatakan dukungan mereka untuk
pasangan ini.
Kekurangan yang masih terdapat di Ibu Kota menjadi
dorongan untuk bergandeng tangan. Karena menurut keduanya, "Semakin kita
yakin, segalanya menjadi mungkin. Selagi kita mau. Jakarta bisa lebih Maju'.
Ayo warga Jakarta ramai-ramai datang ke TPS
tanggal 11 Juli 2012 dengan memilih pasangan yang sesuai kata hati dan jujur.
Hendardji Soepandji Purnawirawan Sarat Prestasi Pelobi Ulung
Pasangan Independen nomor urut empat ini mengusung
beberapa program yang diusung sebagai solusi untuk Ibu Kota Jakarta.
Sedikitnya, tiga program dicanangkan pasangan tersebut.
1. Peremajaan Angkutan
Umum
Program tersebut diusung untuk melakukan gerakan Perubahan
Total kondisi Jakarta. Peremajaan kota menjadi kunci dasar melakukan pembenahan
kondisi Jakarta yang makin semrawut.
Sistem transportasi yang sudah ada perlu
ditingkatkan efektifitasnya. Karena itu, mereka mencoba memaksimalkan busway.
Busway dinilai perlu terintegrasi antarkoridor.
Busway akan dibangun sampai ke setiap kelurahan.
Tak hanya itu, harus dibangun jalur baru khusus busway di beberapa wilayah
tertentu. Sehingga jalur busway bisa lebih lebar dan aman seperti di Bogota,
Kolombia.
Selain busway, angkutan lain perlu dibangun guna
mengatasi kemacetan Jakarta. Hendardji-Riza mengusung rencana pembangunan
monorel. Sebab, monorel sudah berjalan baik di beberapa ibu kota negara asia
seperti di Bangkok, Singapura, Malaysia, bahkan Abu Dhabi.
2. Ruang Terbuka Hijau
Jakarta harus memiliki Ruang Terbuka Hijau 30
persen dari luas wilayahnya. Pelaksanaan dan perencanaan tata kota harus
dilakukan dengan matang. Kawasan Jakarta Utara harus dijadikan Water Front
City. Sementara kawasan Jakarta Selatan harus dijadikan Barrier Eco System yang
mengacu sebagai kawasan resapan.
Konsep tersebut akan mengurangi secara bertahap
banjir di ibu kota. Ditambah upaya revitalisasi sungai-sungai yang mengalir di
Jakarta. Sungai tersebut harus dikeduk rutin dalam jangka waktu tertentu agar
kedalamannya terjaga sesuai perkitaran aliran airnya. Kanan dan kiri sungai
seharusnya dibongkar dan dibuat jalur khusus dan penghijauan sehingga tidak
lagi menjadi tempat hunian kumuh.
Penataan aliran sungai tidak tertutup kemungkinan
bisa membuat jalur transportasi khusus di atas sungai di Jakarta. Selain itu
diadakan koordinasi antara hulu dan hilir, sehingga Jakarta harus mampu
mengelola air sungai dengan memiliki program terpadu dengan Bogor dan Depok.
3. Penataan Kawasan
Kumuh
Untuk kawasan Kumuh, Jakarta harus berani
membangunkan hunian vertikal layak huni seperti Rusun. Kawasan Kumuh bisa
ditata menjadi kawasan bersih dan hijau.
Penataan tersebut dinilai mampu mengurangi
menjamurnya premanisme sebagai akibat rusaknya tata kelola perkotaan. Arah
pembangunan di Jakarta harus diubah dan tidak bisa lagi dilakukan hanya secara
sporadis dan tidak terkonsep. Selain itu, Jakarta wajib melakukan peremajaan
kota karena wajah kota adalah juga mencerminkan perilaku kehidupan sehari-hari
warganya.
Jokowi-Ahok Pasangan Sederhana Sarat Prestasi
VISI
Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi,
menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang
berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan public
MISI
1. Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang
tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
2. Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari
masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan
lain-lain.
3. Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik
yang layak serta terjangkau bagi warga kota.
4. Membangun budaya masyarakat perkotaan yang
toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota.
5. Membangun pemerintahan yang bersih dan
transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.
BIDANG PENATAAN KOTA
1. Melakukan intervensi sosial untuk
merevitalisasi pemukiman padat dan kumuh, tetapi meniadakan penggusuran.
2. Pembangunan super blok untuk masyarakat kelas
menengah ke bawah. Berupa one stop living yang terdiri dari hunian vertikal
(rumah susun), ruang publik berupa taman, pasar, dan pusat layanan kesehatan.
MENGATASI BANJIR
1. Pembangunan embung/folder untuk menangkap dan
menampung air hujan di setiap kecamatan dan di setiap kelurahan.
2. Membeli daerah tangkapan air seperti situ/waduk
di hulu sungai agar debit air yang masuk ke Jakarta bisa dikendalikan.
3. Bekerja sama dengan pemerintahan di sekitar
Jakarta untuk membuat sebuah otoritas yang mengatur dan mengelola sungai-sungai
yang bermuara di Jakarta.
4. Mengintegrasikan seluruh saluran drainase agar
terkoneksi dengan kanal-kanal pembuangan air.
BIDANG TRANSPORTASI
1. Bekerja sama dengan pemerintah sekitar Jakarta
untuk membuat otoritas pelayanan transportasi Jabodetabek agar persoalan
mobilitas warga bisa ditangani oleh badan yang memiliki otoritas lintas daerah.
2. Mengganti sebagian besar Busway menjadi Railbus
sehingga kapasitas dalam mengangkut penumpang jauh lebih besar. Mengutamakan
people mobilization, bukan car mobilization.
3. Memperbanyak armada angkutan umum, terutama
Busway di koridor-koridor yang tetap dipertahankan sebagai jalur Busway.
4. Mengganti kendaraan umum seperti metromini,
kopaja, dan bis dengan kendaraan yang jauh lebih layak agar warga merasa nyaman
untuk menggunakan kendaraan umum.
5. Pembangunan monorail.
6. Merintis pembangunan MRT/Subway sebagai
angkutan massal warga kota.
7. Melengkapi penyediaan transportasi massal
dengan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi melalui sistem Electronic Road
Pricing (ERP), sewa parkir yang tinggi, pengaturan kendaraan berdasarkan nomor
polisi genap-ganjil, dan pengaturan jam kerja.
BIDANG KESEHATAN
1. Memperpendek jalur birokrasi pelayanan
kesehatan yang saat ini menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) menjadi
KARTU SEHAT yang berlaku di rumah sakit pemerintah, dan pembayarannya
ditanggung oleh pemerintah.
2. Menyediakan Pusat Kesehatan Masyarakat di
pasar-pasar tradisional, terutama pasar-pasar yang dibangun di Super Blok untuk
kalangan menengah ke bawah.
BIDANG KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
1. Membangun mall khusus untuk pedagang kaki lima
agar lebih tertib dan tidak memakan badan jalan.
2. Merevitalisasi pasar tradisional agar tetap
bisa bersaing dengan pasar modern dan menggerakkan perenomian warga kota.
BIDANG KEBUDAYAAN
1. Membangun kebudayaan warga kota berbasis
komunitas.
2. Menyediakan ruang-ruang publik sebagai
fasilitas pergaulan warga dan sarana tempat mengekspresikan diri.
3. Mengembangkan pusat-pusat kebudayaan Jakarta di
lima wilayah administratif.
4. Merevitalisasi melengkapi fasilitas kawasan Old
Batavia agar menjadi daya tarik wisata sejarah dan budaya di Jakarta.
BIDANG PELAYANAN PUBLIK
1. Melaksanakan reformasi birokrasi agar
pemerintahan berjalan bersih, transparan, dan profesional
2. Mempercepat dan memperpendek waktu pengurusan
izin, waktu pengurusan izin paling lama hanya sampai enam hari kerja.
3. Meniadakan pentungan dan perlengkapan yang
memungkinkan Polisi Pamong Praja melakukan kekerasan terhadap warga
4. Gubernur dan Wakil Gubernur berkomitmen untuk
tidak menggunakan voorrijder sehingga bisa merasakan keadaan yang sesungguhnya
sedang dialami warga
5. Gubernur dan Wakil Gubernur hanya akan berada
di kantor selama 1 jam saja, dan sisanya meninjau proses pembangunan dna
pelayanan publik di lapangan
Hidayat Nur Wahid Bertekad Membawa Jakarta Sejahtera
Hidayat Nur Wahid dan Didik Junaidi Rachbini
merupakan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode
2012-2017. Untuk meraih simpati dan suara masyarakat Jakarta, mereka memilliki
visi dan misi "Menuju Jakarta yang SEJAHTERA, MODERN, dan BERBUDAYA".
Visi
Menuju Jakarta yang SEJAHTERA, MODERN, dan
BERBUDAYA.
Misi
Jakarta Sejahtera
·
Menjamin pemenuhan kebutuhan pendidikan 12 tahun dan peningkatan kualitas
pendidikan
·
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan khususnya bagi warga miskin dan
tidak mampu
·
Menyediakan kebutuhan dasar pemukiman dan air bersih dengan akses yang
lebih mudah
·
Mewujudkan jaminan sosial bagi penduduk khusus (manula, ibu hamil, balita
dan penyandangan cacat)
·
Mendorong pengembangan industri kreatif dan pariwisata untuk menciptakan
lapangan kerja
·
Mengembangkan UKM, industri rumahan dan sektor informal
·
Mendorong partisipasi publik dalam kebijakan dan penurunan kriminalitas
Jakarta Modern
·
Mewujudkan Jakarta sebagai Kota Utama di Asia
·
Menyediakan transportasi publik yang modern, terjangkau dan manusiawi
·
Membangun sistem pencegahan banjir melalui peningkatan daya resap air tanah
dan infrastruktur pengendali banjir
·
Mengembangkan infrastruktur kota modern (teknologi informasi dan kesediaan
energi)
·
Menciptakan birokrasi yang bersih dan responsif dalam melayani publik
·
Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan perizinan usaha yang mudah
·
Mengembangkan industri jasa keuangan, teknologi informasi dan cyber city
Jakarta Berbudaya
·
Mewujudkan kemananan dan kepastian hukum yang sama bagi semua warga
·
Meningkatkan ruang terbuka hijau dalam rangka mewujudkan "Jakarta
Green City"
·
Mewujudkan keseimbangan lingkungan hidup dan daya dukung kota
·
Mewujudkan tata ruang integral dan taman interaktif bagi warga
·
Melestarikan nilai budaya lokal dan mengembangkan Jakarta sebagai kota
ragam budaya
·
Menciptakan keharmonisan warga yang dibingkai dengan kerukunan antar umat
beragama dan kearifan lokal.
Faisal - Biem Bareng-Bareng Merawat Jakarta
Program, Visi dan Misi
Faisal-Biem
CALON gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
Faisal Basri-Biem Benyamin mengusung tagline 'Berdaya Bareng-Bareng'. Banyak
program yang mereka tawarkan demi kemajuan Jakarta di masa mendatang. Keduanya
memiliki Visi-Misi yang jelas. Merawat Jakarta. Itulah yang menjadi tujuan
Faisal-Biem. Berikut terpapar konsep dan perencanaan yang diusung pasangan
perpaduan ekonom politik dan anak Betawi ini.
Di mata Faisal-Biem, sebagai sebuah kota, Jakarta
bukan hanya kumpulan gendung-gedung pencakar langit, jalan raya, dan
patung-patung megah. Jakarta adalah kumpulan sejarah, memori, dan cerita
tentang orang-orang yang tinggal di dalamnya. Selama hampir 500 tahun, Jakarta
telah menjadi tempat terbentuknya sebuah komunitas yang sangat heterogen.
Sejarah Jakarta adalah sejarah Indonesia.
Tetapi eksistensi Jakarta sebagai refleksi
Republik ini sedang berada pada titik nadir. Selama puluhan tahun Jakarta terus
mengalami proses pembangunan. Nyaris tidak satu detikpun Jakarta kekurangan
aktivitas pembangunan. Tetapi, pembangunan Jakarta yang begitu intensif
memiliki konsekuensi besar secara sosial maupun ekologis.
Berbagai permasalahan yang dihadapi Jakarta telah
berada pada kondisi kronis. Frekuensi banjir yang semakin tinggi, kemacetan
semakin luas dan semakin lama, krisis air bersih di sebagian besar wilayah Ibu
Kota, ketimpangan sosial dan ekonomi yang semakin lebar, tingkat kriminalitas
yang semakin tinggi. Semuanya adalah masalah nyata yang menjadi indikasi kuat
bahwa Jakarta saat ini sedang sakit. Alih-alih menjadi kota yang nyaman bagi
warganya, Jakarta telah menjelma menjadi sebuah kota dengan tumpukan masalah.
Akar utama dari berbagai permasalahan Jakarta
tidak terletak pada kendala teknologi, ekonomi, atau keuangan. Itu justru
berada pada lembaga pengelola Jakarta. Konsekuensi ekologis dan sosial sebagai
akibat dari pembangunan Jakarta yang begitu massif, selama ini tidak menjadi
perhatian dari kekuasaan dan birokrasi Jakarta. Bahwa proses pembangunan di
Jakarta selama ini hanya didorong oleh penciptaan dan rekayasa proyek serta
anggaran, sehingga keberpihakan pada publik belum menjadi obyektif dari proses
pembangunan di Jakarta.
Dan hal ini disebabkan buruknya kepemimpinan yang
seharusnya berada di garis paling depan dalam membela kepentingan publik.
Ironisnya, pemimpin Jakarta yang dipilih secara langsung oleh warga, lebih
mengutamakan kepentingan sekelompok orang dan menafikkan kebutuhan publik dalam
hal sarana transportasi, ruang terbuka, air bersih, dan sebagainya.
Fakta selama ini adalah bahwa Jakarta telah
menghabiskan triliunan rupiah untuk melayani kendaraan pribadi dan
perlahan-lahan malah memarjinalkan angkutan dan transportasi massa. Ini
hanyalah satu contoh dari banyak permasalahan di Jakarta yang harus
diselesaikan melalui kepemimpinan yang membela kepentingan publik.
Sebagai calon kandidat dari jalur
independen/perseorangan, kami Faisal Basri dan Biem Benyamin menawarkan suatu
pendekatan sistematis untuk mengelola Jakarta agar dapat menjadi lebih baik.
Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan dengan semangat ''Berdaya
Bareng-Bareng''.
Semangat ini terimplementasi dalam sebuah
pendekatan untuk membangun partisipasi publik, yang selama ini justru
terpinggirkan oleh birokrasi/sistem, dalam menata dan membangun kota Jakarta.
Bagaimana selama ini aspirasi dan partisipasi publik hampir tertutup sama
sekali dalam proses pembangunan kota dan pengambilan kebijakan publik, baik
oleh Birokrasi maupun oleh Dewan Perwakilannya.
Untuk itu, maka dalam pendekatan ini, kegiatan
politik diarahkan menjadi sebuah gerakan untuk memberdayakan publik,
mengutamakan partisipasi dan semangat egaliter. Dan pendekatan ini diarahkan
untuk membangun dan mengusung sebuah konsep yaitu ''Merawat Jakarta''
(#merawatJKT).
Merawat Jakarta berangkat dari fakta umum bahwa
pemerintah Jakarta sangat menggebu-gebu ketika membangun tetapi lalai ketika
merawat apa yang telah dibangun. Begitu banyak pembangunan yang dilakukan di
Jakarta yang hanya bermanfaat dalam jangka pendek. Hal ini karena paradigma
pertumbuhan yang begitu kuat dan cenderung menafikan faktor kesinambungan.
Tidak heran jika Jakarta terus mengalami banyak masalah walaupun pembangunan
tidak pernah terhenti.
Banjir, kemacetan, kejahatan, dan sebagainya
adalah gejala-gejala yang menunjukkan bahwa kota kita tercinta ini sedang tidak
sehat. Bahwa Jakarta sudah terlalu letih dgn beban pembangunan dan ketimpangan
sosial. Saatnya merawat Jakarta agar kembali sehat. Maka itu, sudah saatnya
beralih paradigma dari membangun Jakarta menjadi merawat Jakarta.
Konsep tentang merawat Jakarta ini bukan berarti
Jakarta berhenti membangun. Merawat lebih pada prioritas dalam membuat Jakarta
lebih nyaman, lebih baik, lebih adil, dan lebih aman. Merawat adalah
keberdayaan bersama yang berbasis partisipasi aktif dari semua stakeholder
kota, dari Pemerintahnya hingga warganya. Bahwa pembangunan yang dilakukan saat
ini harus memiliki skala prioritas yang tidak menambah beban Jakarta sebagai
kota yang memiliki berbagai fungsi.
Makna ''Merawat Jakarta'' tidak hanya untuk merawat
infrastruktur, tetapi merawat Jakarta secara keseluruhan dengan melihat aspek
lingkungan, sosial, ekonomi, dan estetika. #MerawatJKT adalah merawat ruang
fisik sekaligus ruang sosial yg membentuk kota secara seimbang.
Paradigma ini berlandaskan dari pemikiran bahwa
kota tidak hanya dibangun oleh ruang fisik tetapi juga ruang sosial yg
membentuk perilaku individu-individu di dalamnya. Bahwa ruang-ruang publik yang
seharusnya bisa dipergunakan oleh warga untuk berinteraksi sebagai sebuah
komunitas, selama ini telah tercerabut menjadi ruang-ruang bisnis dan komersil
yang lebih berpihak pada pengusaha dan membangun budaya konsumtif masyarakat
yang tidak terkontrol.
#MerawatJkt adalah merubah pola pikir dan tindakan
kita, seluruh stakeholder kota Jakarta bahwa pembangunan di Jakarta akan
beresiko tinggi jika tidak dikelola secara baik dan benar. Tiga asas yang
menjadi dasar paradigma ''Merawat Jakarta'' yaitu asas lingkungan, asas
kelembagaan, dan asas kepentingan publik. Ketiga asas tersebut tercermin dalam
5 program utama yang kami tawarkan untuk menjadikan Jakarta sebagai tempat
tinggal yang nyaman bagi semua warganya tanpa kecuali.
Air. Kami melihat permasalahan banjir, sistem
drainase, dan permasalahan penyediaan air bersih dilihat sebagai satu masalah
yang harus ditangani secara terintegrasi. Ketiga masalah ini saling terkait
satu sama lain secara fisik yang membutuhkan penanganan teknis dan
institusional secara terpadu.
Cara yang paling efektif menyelesaikan masalah
tersebut adalah dengan adanya suatu badan pemerintah yang khusus menangani tata
kelola air atau bisa disebut sebagai Badan Tata Kelola Air. Badan ini melakukan
pengambilalihan otoritas penyediaan air bersih, dan melakukan pembenahan sistem
pengelolaan air bersih untuk publik baik secara ekonomis, teknis, dan sosial.
Pada saat bersamaan badan ini menyusun perencaan dan mengembangkan sistem
pembuangan air kotor (drainase dan sanitasi) yang mencakup sebagian besar
wilayah Jakarta.
Transportasi. Menyelesaikan masalah transportasi
di Jakarta hanya bisa dilakukan dengan dua pendekatan secara simultan. Pada
satu sisi, pemerintah harus menyediakan transportasi publik yang layak. Di sisi
lain, pemerintah mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi.
Satu solusi efektif untuk permasalahan Jakarta
adalah kembali ke moda transportasi publik yang paling dasar, yakni bis.
Program revitalisasi bis umum bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh armada
bis umum di Jakarta ke dalam satu sistem yang dioperasikan oleh sebuah badan
yang dikelola langsung oleh Pemerintah DKI melalui Otoritas Transportasi
Jakarta. Badan ini memegang wewenang sistem transportasi publik di seluruh
wilayah Jakarta.
Selain bis, moda transportasi umum lainnya seperti
MRT, monorail, dan busway akan diintegrasikan ke dalam sistem pengelolaan
transportasi yang dikelola oleh Otoritas Transportasi Jakarta ini.
Tata Ruang. Permasalahan banjir, macet, dan
sebagainya tidak lepas dari permasalahan tata ruang di Jakarta yang selama dua
dekade terakhir menafikan pertimbangan- pertimbangan ekologis. Konsep tata
ruang Jakarta melihat ruang sebagai sumber kapital. Ruangpun mengalami
komodifikasi, menjadi komoditas demi mengejar keuntungan. Logika seperti ini
hanya mengorbankan aspek lingkungan dan sosial.
Program kami adalah untuk mengembalikan ruang
publik ke fungsi yang sebenarnya. Beberapa hal yang akan kami lakukan adalah
memperluas kembali ruang terbuka hijau hingga mencapai 40% di mana 30% adalah
ruang hijau terbuka untuk publik, bukan ruang komersial atau pribadi.
Selain itu, Jakarta harus menyediakan jalur
pejalan kaki yang nyaman dan aman. Berdampingan dengan jalur pejalan kaki ini
adalah jalur sepeda yang dibuat secara khusus. Di lokasi-lokasi tertentu,
ruang-ruang komersial diatur sedemikian rupa untuk mengakomodasi para pelaku
ekonomi kelas bawah agar bisa tertib dan nyaman dan tidak menggunakan lajur
pejalan kaki dan taman kota.
Birokrasi dan Anggaran. Kami percaya bahwa Jakarta
yang lebih baik hanya bisa tercipta jika pemerintah DKI memiliki birokrasi yang
profesional dan efisien. Karena itu diperlukan akselerasi reformasi birokrasi
yang kini berlangsung menuju kapasitas struktural yang responsif terhadap
tantangan tata kelola Jakarta.
Selain birokrasi, perlu juga dilakukan efisiensi
anggaran. Saat ini sistem anggaran Jakarta sangat tidak efisien akibat
misalokasi dan kebocoran di sana-sini. Bahwa anggaran yang seharusnya
dikeluarkan dan disediakan oleh Pemerintah Kota haruslah berdasarkan pendekatan
skala prioritas yang tepat dan juga riset atas kebutuhan nyata warga dan bukan
hanya berdasarkan proyek-proyek besar namun sama sekali tidak berkesinambungan
dan berkelanjutan.
Distribusi Sektor Ekonomi. Salah satu penyebab
padatnya kota Jakarta adalah karena konsentrasi kegiatan ekonomi di wilayah
Jakarta. Hal ini sangat membebani Jakarta baik secara sosial amupun ekologis.
Karena itu sudah saatnya Jakarta berbagi kemakmuran bagi daerah di sekitarnya.
Sektor-sektor ekonomi moderen akan dipertahankan
di Jakarta, sementara sektor-sektor ekonomi tradisional di relokasi ke luar
Jakarta agar terjadi pemerataan kegiatan ekonomi dengan wilayah lainnya. Dengan
bekerja sama membangun sentra perekonomian di daerah sekitar membuat Jakarta
menjadi tertata. Berkembang bersama tetangga adalah cara terbaik untuk
menjadikan Jakarta tempat yang aman dan nyaman untuk dihuni.
Merawat Jakarta tentu saja bukan hanya
tanggungjawab pemerintah Jakarta, tetapi juga tanggungjawab seluruh warga
Jakarta. Yang membuat Jakarta berbeda dari kota2 lainnya di Asia Tenggara
adalah nafas kehidupan komunitas yang begitu kuat.
Kehidupan komunitas yg begitu kuat ini adalah
modal sosial yang luar biasa jika diorganisir dgn baik demi kebaikan kota. Di
sinilah letak partisipasi publik untuk bersama-sama menyelamatkan lingkungan
yang akan berpengaruh pada kehidupan mereka sehari-hari.
Berdaya bareng-bareng ini adalah membangun
keberdayaan warga untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan kotanya di
mana selama ini, akses partisipasi publik hampir tertutup sama sekali."
Semua BISA, Tak Ada Mustahil bagi Alex Noerdin
Program Visi Misi Alex
Noerdin dan Nono Sampono (Pasangan Nomor Urut 6)
MENGUKIR JAKARTA BISA! 2012-2017
VISI:
Jakarta BISA menjadi kota layak huni dan
berkelanjutan menuju kota berkelas dunia.
MISI:
BISA Tata kelola pemerintahan kota yang baik.
BISA Pemberdayaan masyarakat.
BISA Layanan prima kepada masyarakat.
BISA Peningkatan fasilitas publik yang manusiawi.
BISA Pengembangan kearifan lokal.
BISA Peningkatan jejaring kerja sama.
TARGET 3 TAHUN:
BISA bebas macet.
BISA bebas banjir.
BISA menjadi kota yang manusiawi.
TARGET 5 TAHUN:
Jakarta BISA aman.
Jakarta BISA percaya diri.
Jakarta BISA ekonomi kuat untuk semua warganya.
KEJAR TARGET KERJA 3 TAHUN BISA JAKARTA BEBAS
MACET
Beberapa langkah nyata kami untuk BISA tuntaskan
Jakarta dari kemacetan:
• Restrukturisasi trayek dan peremajaan angkutan
umum.
• Peningkatan kapasitas kereta listrik, lajur
ganda, dan penambahan gerbong.
• Penyelesaian 4 koridor, penambahan 5 koridor
baru, dan penambahan 1.000 armada baru Trans Jakarta.
• Melanjutkan pembangunan monorail rute
Semanggi-Kuningan (14.2 km).
• Percepatan penyelesaian Jakarta Outer Ring Road
(JORR).
JAKARTA BEBAS BANJIR
Beberapa langkah nyata kami untuk BISA tuntaskan
Jakarta dari banjir:
• Pembuatan 2 juta sumur resapan dan 1 juta lubang
biopori.
• Program padat karya pengendalian banjir tingkat
kelurahan.
• Pembangunan 4 Polder dan peningkatan ketinggian
tanggul di Pantai Utara DKI.
0 komentar:
Posting Komentar