Hey Bloggers Indonesia, seperti
biasa gue harus memaksakan diri gue untuk menulis tentang hal apapun
disekeliling gue. Biar gue tau sampai mana kemampuan gue menulis juga terbiasa
dalam merangkai kata.
Tulisan gue sebelumnya masih
banyak banget evaluasi dari segi keefektifan, kejelasan pokoknya semuanya lah
harus diperbaiki. Ada pepatah bilang gini, pisau tumpul aja kalau diasah bisa
jadi runcing, tak bedanya dengan kemampuan manusia yang tidak ada apa-apanya
kalau diasah bisa menciptakan ketajaman kemampuan yang lebih baik, setuju pasti.
Kali ini tokoh utamanya adalah
“tante gue” dan topik kali ini ngebahas tentang perselingkuhan dalam
percintaan.
Tante gue adalah sosok wanita
yang bisa dibilang kadaluarsanya berlebihan alias perawan tua. Tapi kalau kita
bijak dan mau berpikir positif tidak akan ada yang namanya telat untuk
melakukan suatu hal yang jangka waktunya fleksibel. Seperti halnya sebuah
pernikahan.
Perawan tua adalah wanita yang
masih perawan dalam usia tua dan dalam hidupnya belum melakukan pernikahan.
Pernikahan itu fleksibel walaupun ada batasan baiknya wanita menikah pada usia
ke 25. Tetapi tidaklah ada kata telat seperti Rasulullah pernah lakukan juga
bahwa beliau menikah pada usia ke 40 tahun.
Berbicara tentang pernikahan
berujung pada sebuah takdir yang diberikan oleh Tuhan. Skenario hidup tante gue
mungkin di usianya yang ke 38 tahun ini belum ditakdirkan untuk mendapatkan
jodoh. Karena seperti yang pepatah bilang bahwa Jodoh itu ada ditangan Tuhan.
Sebagai seorang wanita menikah di
usia tua adalah pengalaman pahit bagi mereka. Tapi sekali lagi Tuhanmu pasti
memberikan takdir untukmu yang lebih baik dari apa yang kamu harapkan.
Pengalaman pahit ini akan menjadikan kamu lebih mengenal arti dirimu dan arti
hidup di dunia ini.
Tante gue sudah mengalami
kegagalan cinta dua kali. Kedua kalinya ini membuat gue semakin penasaran akan
pengalaman cinta tante gue. Karena gue sebagai bocah ingusan diantara
orang-orang dewasa di keluarga gue sebenarnya tidak tahu menahu urusan orang
dewasa. Gue hanya tahu informasi terdulu dari desas desus pembicaraan orang
dewasa di keluarga gue aja. Tapi tadi siang karena gue sudah cukup dewasa,
tante gue curhat sama gue masalah perselingkuhan ini.
Malangnya nasib tante gue
dipermainkan oleh seorang lelaki tua. Benar saja dugaan gue yang curiga dengan
kakek tua itu. Kecurigaan gue muncul ketika ada pertemuan penting di rumah gue.
Ketika kakek tua itu melamar tante gue dengan membawa seserahan. Keliatannya
serius tapi gue telaah lagi kenapa ada yang menjanggal yah? Pada saat itu gue
belum tahu apa yang membuat gue menjanggal.
Gue sempat terbesit pikiran kalau
misalnya kakek itu memang gak bener, dan sempet bilang dalam hati “kayanya itu
kakek ganjen deh sama cewek”. Gue lihat itu dari tatapan matanya ke gue dan
tingkah lakunya yang semakin menjadi-jadi. Tapi tiba-tiba perasaan itu hilang
karena gue melihat keceriaan yang terpancar dari wajah tante gue yang
mengartikan bahwa dia baik-baik saja. Fine gue jadi tidak terlalu memikirkan
itu.
Setelah pertemuan pagi itu,
siangnya ada pembicaraan besar dari orang-orang dewasa di keluarga gue. Pada
saat itu gue ngerasa ada yang gak beres dan sesuatu yang mengganjal. Namun
sayangnya lagi-lagi gue belum tahu apa yang menjanggal.
Karena penasaran gue pura-pura
lari ke toilet dan perlahan berjalan di ruang tamu hanya untuk mendengarkan
pembicaraan tersebut. Ada satu percakapan yang terekam betul di otak gue,
“Lelaki kalau sudah datang kerumah secara formal membawa seserahan untuk
melamar si wanita berarti lelaki tersebut bersedia ke jenjang hubungan yang
lebih serius.
Terbesit proses lamaran tadi
pagi, gue memperhatikan betul pembicaraan dari kakek itu. Gue mulai paham kalo
kejanggalan itu gue lihat dari cara dia yang tidak serius waktu memberikan
pernyataan bahwa ingin bersedia menikahi tante gue. Terlihat seperti main-main.
Dan gue mulai yakin ketika gue perhatikan gerak-gerik kakek itu. Gue bisa
menilai orang hanya dengan satu gerakan dan dari tatapan matanya apalagi
ditambah ucapan-ucapan dia. Tetapi tidak ada satupun keluarga gue yang peka
dengan hal itu?
Seminggu pertemuan itu berlalu
ternyata kakek itu main belakang dengan sahabat tante gue. Seseorang yang
menghianati sahabatnya. Sahabat tante gue menghianati tante gue. Kakek itu juga
bukan lelaki yang bertanggung jawab, menerima ajakan jalan seharian dengan
sahabat tante gue yang ganjen itu. Bahkan sampai bilang kalo misalnya tidak
jadi menikah dengan tante gue, kakek itu akan menikah dengan sahabatnya itu.
Sakit memang semudahnya kakek itu bilang seperti itu ke tante gue padahal udah
melamar tante gue lho dan berjanji mau serius??? Ditambah sakitnya dikhianati
oleh sahabat sendiri myang bersahabat sudah bertahun-tahun lamanya. Sabar yah
tanteku -_-
Pengalaman pahit itu sudah
dirasakan dua kali oleh tante gue. Sebelumnya pacarnya dia direbut sama
sahabatnya sendiri dan akhirnya sahabatnya menikah dengan mantan pacarnya
tersebut. Lagi-lagi harus mengalami kejadian yang sama dari sebelumnya.
Dihianati oleh sahabat dan dipermainkan oleh lelaki.
Perselingkuhan bisa terjadi
karena adanya kesempatan. Sama halnya dengan kejahatan terjadi karena
kesempatan. Pesan untuk para lelaki, tolong hargai perasaan wanita, wanita itu
diciptakan bukan untuk dimainkan perasaannya tetapi untuk dijaga dan di
lindungi. Pepatah lagi bilang bahwa, “lelaki yang suka mempermainkan perasaan
wanita adalah lelaki yang tidak menghargai ibunya yang melahirkan ia”
0 komentar:
Posting Komentar